Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka : Project Based Learning

Model Pembelajaran Project Based Learning (PJBL) merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang menggunakan proyek nyata sebagai landasan utama dalam proses pembelajaran. Dalam model ini, siswa akan diberikan tugas atau proyek yang harus diselesaikan dengan menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki. Proyek ini biasanya terkait dengan dunia nyata dan melibatkan berbagai disiplin ilmu.

A. Pengertian Model Pembelajaran Project Based Learning Menurut Beberapa Ahli

Menurut beberapa ahli, PJBL dapat diartikan sebagai sebuah pendekatan pembelajaran di mana siswa terlibat dalam proyek nyata yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Jadi, model pembelajaran project based learning (PJBL) adalah model pembelajaran yang berpusat pada siswa (student-centered learning) di mana siswa terlibat dalam proyek nyata yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Melalui proyek tersebut, siswa dapat menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang telah mereka pelajari dalam situasi nyata.

Berikut definisi PJBL Menurut Beberapa Ahli

  • Ahmad Suryana (2016) mengungkapkan bahwa PJBL adalah metode pembelajaran di mana siswa belajar melalui proyek yang menekankan pada penerapan pengetahuan dalam situasi dunia nyata.
  • Rasel (2009) mengemukakan bahwa PJBL adalah pendekatan pembelajaran dimana siswa belajar melalui penggunaan proyek sebagai konteks pembelajaran.
  • Daryanto dan Raharjo (2012) mendefinisikan PJBL sebagai model pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan menintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dan beraktifitas secara nyata.
  • Mulyasa (2014) mengatakan PJBL adalah model pembelajaran yang bertujuan untuk memfokuskan pserta didik pada permasalahan kompleks yang diperlukan dalam melakukan investigasi dan memahami pelajaran melalui investigasi.
  • Turgut (2008) memandang PJBL sebagai suatu model pembelajaran yang dapat membantu siswa agar memiliki kreativitas berpikir, pemecahan masalah, dan interaksi serta membantu dalam penyelidikan yang mengarah pada penyelesaian masalah masalah nyata.

B. Langkah-langkah yang dilakukan untuk penerapan Model Project Based Learning

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam penerapan model PJBL, yaitu sebagai berikut:

  •  Penentuan Tujuan Pembelajaran

Tahap pertama dalam penerapan model PJBL adalah penentuan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran ini harus spesifik, jelas, dan dapat diukur. Tujuan pembelajaran sebaiknya terkait dengan proyek yang akan diberikan kepada siswa. Dengan demikian, siswa akan memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang harus mereka capai dalam menyelesaikan proyek tersebut.

  • Perancangan Proyek

Setelah menentukan tujuan pembelajaran, guru perlu merancang proyek yang relevan dengan tujuan pembelajaran dan sesuai dengan kurikulum yang ada. Proyek harus bersifat kompleks dan menantang, tetapi juga realistis dan dapat diselesaikan oleh siswa dalam waktu yang ditentukan. Proyek juga harus mendorong siswa untuk menggunakan keterampilan berpikir kritis, memecahkan masalah, dan bekerja sama.

  • Rancangan Aktivitas Pembelajaran

Guru juga perlu merancang aktivitas-aktivitas pembelajaran yang mendukung siswa dalam menyelesaikan proyek tersebut. Aktivitas pembelajaran ini harus memberikan siswa kesempatan untuk mengeksplorasi topik yang terkait dengan proyek, mengumpulkan informasi, dan memecahkan masalah. Aktivitas pembelajaran juga harus mendorong siswa untuk bekerja secara mandiri dan kolaboratif.

  • Fasilitasi Penggunaan Sumber Daya

Guru perlu memfasilitasi penggunaan sumber daya yang diperlukan oleh siswa dalam menyelesaikan proyek. Sumber daya ini dapat berupa bahan bacaan, alat dan bahan, atau akses ke teknologi. Guru juga perlu membantu siswa dalam mengakses sumber daya tersebut.

  • Evaluasi Hasil Proyek

Guru harus melakukan evaluasi terhadap hasil proyek yang telah diselesaikan oleh siswa. Evaluasi ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti penilaian portofolio, presentasi, atau tes. Evaluasi ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pembelajaran dan untuk memberikan umpan balik kepada siswa.

C. Implikasi Project Based Learning dalam Pembelajaran

Penerapan model PJBL memiliki banyak implikasi dalam proses pembelajaran. Pertama, model ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Keterlibatan dalam proyek nyata membuat siswa merasa lebih tertarik dan termotivasi untuk belajar. Dalam model ini, siswa tidak hanya belajar teori secara kaku, tetapi juga belajar melalui pengalaman dan praktik. Selain itu, PJBL juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa. Melalui proyek, siswa akan terbiasa untuk berpikir secara sistematis, menganalisis masalah, dan menghasilkan solusi yang inovatif.

D. Kelebihan dan Kekurangan

Sebagai pendekatan pembelajaran yang inovatif, PJBL memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah memungkinkan siswa untuk belajar dengan lebih aktif, kreatif, dan kolaboratif. Dalam pembelajaran ini, siswa akan terlibat langsung dalam proyek yang menarik dan relevan dengan kehidupan nyata. Hal ini membuat mereka dapat mengalami pembelajaran yang lebih mendalam. Selain itu, PJBL juga dapat melatih siswa dalam kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, dan mengelola waktu. Namun, PJBL juga memiliki kekurangan. Salah satu kekurangan yang mungkin muncul adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyusun proyek yang berkualitas. Proyek yang kompleks dan relevan biasanya memerlukan waktu yang cukup lama untuk dipersiapkan. Selain itu, PJBL juga bisa sulit dilakukan jika tidak ada dukungan dan fasilitas yang memadai.

E. Penerapan Project Based Learning dalam Kurikulum Merdeka

Model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) cocok diterapkan pada kurikulum merdeka di Indonesia. Hal ini karena model PjBL memiliki beberapa karakteristik yang sejalan dengan tujuan kurikulum merdeka, yaitu:

  • Berpusat pada siswa: Model PjBL menempatkan siswa sebagai subjek pembelajaran. Siswa memiliki peran aktif dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proyek.
  • Berorientasi pada masalah: Model PjBL berfokus pada penyelesaian masalah yang nyata. Hal ini sesuai dengan tujuan kurikulum merdeka yang ingin membekali siswa dengan keterampilan memecahkan masalah.
  • Bersifat kontekstual: Model PjBL dikaitkan dengan kehidupan nyata. Hal ini sesuai dengan tujuan kurikulum merdeka yang ingin membekali siswa dengan keterampilan yang dibutuhkan di dunia nyata.
  • Berorientasi pada keterampilan abad ke-21: Model PjBL mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan abad ke-21, seperti berpikir kritis, memecahkan masalah, dan bekerja sama.

Selain itu, model PjBL juga dapat mendukung pengembangan Profil Pelajar Pancasila, yaitu:

  • Berpikir kritis dan kreatif: Model PjBL mendorong siswa untuk berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah. Siswa juga didorong untuk mengembangkan ide-ide kreatif dalam menyelesaikan proyek.
  • Kerja sama dan gotong royong: Model PjBL mendorong siswa untuk bekerja sama dalam menyelesaikan proyek. Hal ini dapat membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan kerja sama dan gotong royong.
  • Kecakapan hidup dan kewirausahaan: Model PjBL dapat membantu siswa untuk mengembangkan kecakapan hidup dan kewirausahaan. Hal ini karena siswa dituntut untuk menyelesaikan proyek dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.

Demikianlah ulasan mengenai Model Pembelajaran Project Based Learning (PJBL). Model ini merupakapn pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penerapan pengetahuan dalam proyek nyata. Dalam penerapannya, PJBL memiliki langkah-langkah yang harus dilakukan serta implikasi positif dan negatif dalam pembelajaran. Sebagai guru, penting untuk mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari model ini sebelum memutuskan untuk menerapkannya.

Referensi:

Daryanto, & Raharjo, W. (2012). Model Pembelajaran Inovatif: Tinjauan Teori dan Praktiknya. Yogyakarta: Gava Media.

Mulyasa, E. (2014). Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rasel, M. (2009). Pembelajaran Berbasis Proyek: Suatu Pendekatan Pembelajaran Inovatif. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Suryana, A. (2016). Pembelajaran Berbasis Proyek: Sebuah Model Pembelajaran Inovatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Turgut, M. F. (2008). Project-based learning: A framework for developing creativity and problem solving skills. International Journal of Educational Sciences, 1(1), 29-38.