Model Pembelajaran Artikulasi
Pengertian Model Pembelajaran Artikulasi
Model pembelajaran Artikulasi mempunyai proses yang mirip dengan pesan berantai, yang artinya siswa harus meneruskan penjelasan yang telah diberikan oleh guru pada siswa lain dalam kelompoknya. Keunikan dari model pembelajaran ini terletak pada tuntutan bagi siswa untuk menjadi "penerima pesan" dan "penyampai pesan" secara bersamaan.
Menurut Ngalimun (2012), Model Pembelajaran Artikulasi adalah suatu model pembelajaran yang membutuhkan keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran. Model ini melibatkan siswa dalam diskusi kelompok kecil di mana setiap anggota kelompok berperan sebagai penerima pesan dan penyampai pesan. Dalam proses ini, siswa diharapkan dapat memahami konsep yang diajarkan dan dapat mengkomunikasikan pemahaman mereka dengan anggota kelompok lainnya. Dengan demikian, model pembelajaran Artikulasi menekankan pada pentingnya pemahaman yang baik dan kemampuan komunikasi dalam proses pembelajaran.
Model pembelajaran Artikulasi adalah suatu model pembelajaran yang membutuhkan keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran. Siswa dibagi ke dalam kelompok kecil dan setiap siswa dalam kelompok tersebut bertugas untuk mewawancarai teman sekelompoknya tentang materi yang baru saja dibahas. Konsep pemahaman materi yang diajarkan sangat penting dalam model pembelajaran ini.
Dalam model pembelajaran ini, siswa melakukan penggalian informasi dari teman sekelasnya secara mandiri. Kemudian, informasi tersebut dicerna dan disampaikan di depan kelas sebagai bentuk pelaporan dan sumber informasi bagi siswa lainnya. Melalui proses ini, siswa dapat mengembangkan kemandirian, kemampuan komunikasi, pemahaman, serta kepercayaan diri dalam pembelajaran. Model pembelajaran ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Langkah-langkah Model Pembelajaran Artikulasi
- Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
- Guru menyajikan materi sebagaimana biasa.
- Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok berpasangan dua orang.
- Menugaskan salah satu siswa dari pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya.
- Menugaskan siswa secara bergiliran/diacak menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman pasangannya sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya.
- Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa.
- Kesimpulan/penutup.
Kelebihan dan kelemahan dari model pembelajaran artikulasi ini antara lain:
Kelebihan model pembelajaran artikulasi:
- Semua siswa terlibat (mendapat peran)
- Melatih kesiapan siswa
- Melatih daya serap pemahaman dari orang lain
- Cocok untuk tugas sederhana
- Interaksi lebih mudah
- Lebih mudah dan cepat membentuknya
- Meningkatkan partisipasi anak
Kelemahannya model pembelajaran artikulasi:
- Untuk mata pelajaran tertentu
- Waktu yang dibutuhkan banyak
- Materi yang didapat sedikit
- Banyak kelompok yang melapor dan perlu dimonitor
- Lebih sedikit ide yang muncul
- Jika ada perselisihan tidak ada penengah
Referensi:
Ngalimun, 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Banjarmasin. Scripta Cendekia